Selasa, 10 Juni 2008

Kota Padang Hotel & Restoran

Image
:: Hotel ::

1.

Hotel Sedona Bumi Minang

Jl. Bundo Kanduang No. 20 Telp. 37555 Fax. 37567 Padang
2.
Hotel Pangeran Beach
Jl. H.Juanda No. 79 Telp. 51333 Fax. 54613 Telex. 55213 Padang
3.
Pusako Sikuai Wisata
Jl. Muara No.38 B. Telp. 37811, 22849 Fax. 22895 Padang
4.
Natour Muara
Jl. Gereja No. 34 Telp. 35600, 33741, Fax. 22895 Padang
5.
Hotel Dipo
Jl. Diponegoro No. 25 Telp. 34261, 33741 Fax. 34265, 27966 Padang
6.
Hotel Bougainville
Jl. Bagindo Aziz Chan No. 2 Telp. 32423 Padang
7.
Hotel Tiga-tiga
Jl. Pemuda No. 31 Telp. 32587 Padang
8.
Hotel Dymens
Jl. Prof.Dr.Hamka No.141 Telp. 53822 Padang
9.
Hotel Femina
Jl. Bagindo Aziz Chan No. 15 Telp. 34309 Padang
10.
Hotel Carolin Beach
Jl. Bungus Teluk Kabung Telp. 37863, 37900 Padang
11.
Hotel Wisma Ransel
Jl. Purus No. 2/13 Telp. 30291 Padang
12.
Uncle Jack Home Stay
Pasir Jambak Padang Telp. 39739 Padang
13.
Hotel Mayang Sari
Jl. Sudirman No. 19 Telp. 22647, 23555 Padang
14.
Hotel Garuda
Jl. Permindo No. 4 Telp. 31696 Padang
15.
Hotel Putri Kemala Balqis
Jl. Hangtuah No. 227 Telp. 28780 Padang
16.
Hotel Carlos
Jl. Pasar Laban Bungus Telp. 30353 Padang
17.
Hotel Nuansa
Jl. Samudra, Padang
18.
Hotel Pangeran�s City
Jl. Dobi No. 3-5 Telp. 31233 Padang
20.
Hotel Padang
Jl. Bagindo Aziz Chan No. 28 Telp. 31383 Padang
21.
Hotel Putri Bungsu
Jl. Permindo No. 40 Telp. 32230 Padang

Selasa, 03 Juni 2008

My Lovely Padang City

ImageOn 14 th century (1340-1375) Padang city well known as fisherman village called Kampung Batung with Nagari governemnt system, lead by Penghulu Delapan Suku.

on 1667, VOC through leader in the society- called penghulu " Orang kayo kaciak"- have a permit to build the first Loji. Batang Arau is the region that be a harbour, which is then be a starting point development of padang city. Padang city not just a harbour city but also a trading city. The harbour well known by Pelabuhan Muaro.

on August 7 1669, the confrontation between Pauh society and Koto Tangah against Dutch with hold the LOji of Dutch in Muaro, Padang. This sentence then be a birth year of padang city.

On December 31, 1799. VOC's authority were taken by Dutch and then form Colonial government with Padang as the centre of their Resident.

On Maret 1, 1906. There is Ordonance that stated PAdang as the region Cemente (STAL 1906 NO.151) which is legally on April 1, 1906.

On MAret 9, 1950. Padang get back as the part of Indonesia which is through Indonesia Serikat Presidents Resolution (RIS), NO 111, Maret 9, 1950.

On august 15, 1950. Mid SUmatra GOvernor Resolution NO 65/GP-50, on August 1950 stated that the government of padang city as autonomy region tentative till the resolution according to UU no 225 1948. On that time, Padang city has expanded. All the administration and business of Padang citi send into the major of Padang city.

On may 29, 1958. West SUmatra Governor Resolution No 1/g/PD/1958, on May 29, 1958 de facto stated Padang city as the capital of West Sumatra.

On 1975, de jure, Padang as the capital West SUmatra, which is based on UU no 5 1974 about the principle of Government in Region, with Padang City as autonomy and administratif region, which is lead by Major.

Let's Do Competition!

Let's Do Competition

The competition is gearing up. Competition is the rivalry of two or more parties over something. A competition is when people try their best to do something better than other people so they can win. Competition Is Good for Everyone. Competition in the right side is good to do and give benefit to improve our knowledge, Competition gives incentives for selfimprovement.Every one I’ve looked at so far was close to what we needed, but not quite there. We still can find and get experience that we never know before,develop our personality and a way to know about our capability on our own. A competition can provide
the opportunity for both aspiring and established competitors to have their talent showed ,
and to further their careers, and to gain recognition and exposure in the industry they get inside.rivals will often refer to their competitors as "the competition". The term can also be used as to refer to the contest or tournament itself. A person who like competite with the others usually have competence for activity they join., at least they know what are the consequences from this competition.
There are many competitions, it's depands with your talent, skill, and your willing which one you are gonna do, for the examples if you are a smart one's you can competite to be the best student in your school or your campus,it's a good achievement and one step to get ideal job that you dream of and if you interest with entertainment you can do casting to get a role in a movie or in a commersial advertisment, Modelling and singging contest like what magazines and television held now.
However, competition is a chance for people to change from nobody to be somebody from zero to hero.What a good feeling in this condition, but to make it come true you must do preparation before whatever competition that you are gonna do.Finally it's up to you what kind of competition that make you interest with, because a person who know you well is yourself. So what are you waiting for Let's do competition. Trust yourself, pray to god, and give it a try. Because you don't know the result for onething before you try it first. Good Luck !

Rabu, 14 Mei 2008

KOTA PADANG

Kota Padang terletak di 0 58'44' Lintang Selatan dan 10 21'21" Bujur Timur. Luas Wilayahnya 700 km2 dengan 15 pulau kecil-kecil, berpenduduk sekitar 800.000 jiwa. Sebagai kota pantai udaranya berkisar 28 Celcius s/d 32 C di siang hari dan 24 C s/d 25 C di malam hari. Curah hujan rata2 pertahun 306 mm.Dibagian selatan Padang terdapat pantai-pantai berpasir putih dan di arah timurnya terdapat bukit-bukit yang menyajikan pemandangan alam yang indah
Pantai Padang sebagai salah satu obyek wisata yang ada di Sumatera Barat tepatnya di kota Padang yang merupakan obyek wisata unggulan yang berada dibelahan barat kota Padang yaitu di jalan Samudera dan merupakan bagian tepi dari samudera Hindia yang tentunya harus dipersiapkan oleh Pemko Padang sebagai obyek wisata yang memberikan suatu daya tarik tersendiri bagi wisatawan sebagai daerah yang merupakan gerbang wisata dari Sumatera Barat.Untuk itu Kota Padang perlu mempersiapkan daerahnya baik dari segi obyek wisata,sarana dan prasaran pendukung,kemampuan Sumber Daya Manusia,transportasi,sampai dengan masalah keamanan untuk menjaring wisatawan berkunjung ke Pantai Padang di kota Padang pada khususnya dan daerah Sumatera Barat pada umumnya.
Pantai Padang salah satu objek wisata yang cukup dikenal di Sumatera Barat, bahkan hingga ke daerah lainnya. Pantai Padang ini mudah dijangkau pengunjung, tak seberapa jauh dari pusat kota, berada dibelahan barat Kota Padang.
Di tepi Pantai Padang pengunjung bisa bersantai menikmati keindahan pemandangan laut, atau berolah raga. Malahan hampir setiap sore hari para pengunjung mendatangi pantai Padang, terkadang sengaja untuk menikmati Sunset menghabiskan waktu senja. Di sepanjang pantai tersedia fasilitas hotel, restoran, bangku-bangku dan payung-payung tatap pantai, toilet umum, mushalla atau warung-warung makanan yang menjual masakan Padang. Selain itu makan khas rujak, telur penyu, jagung bakar, dan pisang goreng. Di pantai ini sering di selenggarakan acara seni budaya dan keramaian kesenian lainnya.
Kota Padang yang dewasa ini jumlah penduduknya hampir mencapai satu juta jiwa dimana Pemerintah Kota Padang telah memprioritaskan tiga sektor unggulan guna menatap masa depan yang lebih baik,yakni:
1. Sektor Perdagangan,jasa dan industri
2. Sektor Perikanan,dan
3. Sektor Pariwisata
Sejalan dengan perkembangan kepariwisataan sektor jasa yang tumbuh adalah :
1. Jasa akomodasi hotel,bisnis Restoran dan Bar
2. Jasa transportasi
3. Jasa perbankan
4. Jasa biro perjalanan wisata
5. Jasa hukum
6. Jasa hiburan
7. Jasa pelayanan konvensi
8. Jasa keamanan
9. Jasa kebersihan
10. Jasa kesehatan
11. Jasa even organizer, LO, secretariat services,dan
12. Jasa lainnya seperti: Pramuwisata, petualangan, sport activities, pusat perbelanjaan dll.
Pada tahun 2008, Dinas Pariwisata Seni dan Budaya (Disparsenibud) Kota Padang mentargetkan 1.423.824 kunjungan wisatawan yang datang ke Kota Padang Kota tercinta ini. Jumlah dimaksud terdiri 25.888 wisatawan asing dan 1.397.936 wisatawan domestik. Target kunjungan wisatawan itu meningkat sebesar 4,5 persen dari tahun 2007 lalu, sebanyak 1.417.422 orang (DinPar Kota Padang).

KOTA PADANG


Profil Wilayah

Ketenaran Kota Padang merambah ke mana-mana berkat “rumah makan Padang” dan

“orang-orang Padang”. Padang sebenarnya kota rantau, sekitar 60 persen

penduduknya berasal dari orang (perantau) asal Padang Pariaman, sekitar 20 persen

dari Solok, dan sisanya dari daerah lain, termasuk etnik Nias, Cina, Keling dan Jawa.

LUAS WILAYAH KOTA PADANG

No. Kecamatan Luas (Km²)

1 Bungus Teluk Bangus 100,78

2 Lubuk Kilangan 85,99

3 Lubuk Begalung 30,91

4 Padang Selatan 10,03

5 Padang Timur 8,15

6 Padang Barat 7,00

7 Padang Utara 8,08

8 Nanggalo 8,07

9 Kuranji 57,41

10 Pauh 146,29

11 Koto Tengah 232,25

TOTAL 694,96

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Padang, 2002

Orientasi Wilayah

Secara geografis wilayah Kota Padang berada antara 00º44’00”-01º08’35”LS dan

100º05’05”-100º34’09” BT dengan luas wilayah 694,96 Km² dengan batas-batas

sebagai berikut :

􀂃 Batas Utara : Kabupaten Padang Pariaman

􀂃 Batas Selatan : Kabupaten Pesisir Selatan

􀂃 Batas Timur : Selat Mentawai

􀂃 Batas Barat : Kabupaten Solok

Kecamatan dengan rata-rata kepadatan penduduk tinggi yaitu Kecamatan Padang

Timur, Padang Barat, Padang Utara mempunyai topografi yang relatif landai, tidak

terjal dan terdapat banyak fasilitas umum dan sosial, infrastruktur pendukung seperti

infrastruktur jalan, sanitasi, drainase, listrik, telekomunikasi dan lain-lain, yang

mendukung pertumbuhan perekonomian Kota Padang secara keseluruhan, sedangkan

wilayah dengan kepadatan penduduk rendah merupakan daerah dengan topografi

berbukit-bukit, terjal dan minim infrastruktur pendukung. Daerah efektif kota Padang

termasuk sungai adalah 205,007 km2 dan daerah bukit termasuk sungai adalah

486,209 km2.

Kota Padang dilalui 5 buah sungai besar dan 16 sungai kecil. Jumlah pulau yang

termasuk dalam wilayah kota ini sebanyak 19 buah.

Jumat, 02 Mei 2008

Pemanfaatan dan pemasaran bengkuang Padang


Bengkuang merupakan buah yang kaya akan zat gizi yang mempunyai peranan yang penting untuk kesehatan terutama vitamin dan mineral. Bengkuang juga merupakan buah yang mengandung kadar air yang cukup tinggi sehingga dapat menyehatkan tubuh, setelah mengkosumsinya akan dapat menambah cairan tubuh yang diperlukan untuk menghilangkan lemak yang mengeras yang terbentuk dalam beberapa bagian tubuh. Oleh karena itu, bengkuang dianggap dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan yang paling penting adalah bengkuang sangat mudah didapat dan harganya relatif murah.

Tanaman Bengkuang termasuk dalam famili Leguminosae, tanaman ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah bagian utara. Dari Meksiko di introduksi ke Filipina oleh bangsa Spanyol,kemudian menyebar ke berbagai Negara Asia Tenggara termasuk Indonesia (Tidal, 1983; Purseglove, 1983). Tanaman ini masuk ke Indonesia dari Manila melalui Ambon, dan sejak itulah bengkuang dibudidayakan diseluruh negeri dan berkembang dengan baik di daerah Kota Padang.

Terdapat dua varietas tanaman bengkuang, yaitu gajah dan bengkuang badur. Pada varietas bengkuang gajah, bengkuang sudah dapat dipanen pada usia tanaman empat sampai lima bulan. Sedangkan pada varietas badur, bengkuang baru dapat dipanen ketika usia tanaman berusia tujuh sampai sebelas bulan.

Tanaman bengkuang termasuk kedalam tanaman terna yang merambat dari famili leguiminosae yang mempinyai nama ilmiah pachyrrhizus erosus. Bengkuang dibudidayakan terutama untuk diambil umbinya. Daun tanaman ini majemuk, beranak daun tanaman ini jemuk, beranak daun tiga. Bunganya tersusun dalam tandan yang panjangnya 15-25 cm buahnya berbulu halus berbentuk polong yang berisi 4-9 buah biji

Umbi akarnya berwarna putih berbentuk seperti gasing dan kulitnya mudah dikupas. Daging buahnya bewarna putih renyah serta menyegarkan karena kandungan airnya cukup tinggi. Bagian dari tanaman bengkuang yang dapat dimanfaatkan yaitu akar atau umbinya, biji dan juga tangkainya. Bagian tanaman yang dapat digunakan tersebut juga berkhasiat obat dan dapat pula digunakan untuk kecantikan, misalnya saja dibuat menjadi bedak dingin untuk perwatan kulit wajah agar lebih kelihatan lebih segar dan putih.

Adapun zat gizi yang terkandung dalam bengkuang per 100 gram adalah :

· Energi 55 kal

· Protein 1,4 gr

· Lemak 0.2 gr

· Karbohidrat 12,8 gr

· Kalsium 15 gr

· Fosfor 18 mg

· Vitamin A 0 SI

· Vitamin B1 0.04 mg

· Vitamin C 20 mg

· Besi 0.6 mg

Sumber: Wira Kusuma, S,Emma. 2004

Manfaat bengkuang untuk kesehatan yaitu dapat mengobati dan membantu dalam hal :

1. Mengobati wasir

2. Mengobati demam

3. Baik bagi penderita diabetes mellitus

4. Mengobati sariawan

5. Sebagai fitoestrogen alami

6. Menurunkan kadar kolesterol darah

7. Mengurangi produksi asam lambung

8. Menjaga sistem kekebalan tubuh

9. Mengobati penyakit beri-beri akibat kekurangan vitamin B1 (thiamin)

Sumber: Wira Kusuma, S,Emma. 2004

Selain bermanfaat untuk kesehatan, bengkuang juga mempunyai mamfaat untuk menjaga dan merawat kecantikan yaitu dapat melembabkan dan menjaga kesehatan kulit dan dapat dijadikan menjadi bahan baku untuk membuat produk kecantikan seperti masker, bedak dingin, hand and body lotion, dan lain sebagainya.

Bengkuang dari kota Padang sudah terkenal di seluruh penjuru Nusantara dan karena banyak tumbuhnya buah bengkuang di kota Padang maka kota Padang sering disebut sebagai kotanya bengkuang. Monumen buah inipun dibuat dalam ukuran yang cukup besar sebagai simbol dari kota Padang yang terletak di jalan Air Tawar Padang .

Bengkuang (Pachyrrhizus erosus), sangat lekat namanya dengan kota Padang sampai-sampai masyarakat Indonesia mengidentikkan bengkuang dengan kota Padang. Maka jangan heran, jika ada yang mengatakan bahwa bukan dari Padang, jika pulangnya tidak membawa oleh-oleh bengkuang.

Bicara mengenai bengkuang, bengkuang yang berasal dari kota Padang mempunyai kualitas yang baik dan merupakan varietas unggul. Hal ini dapat dibuktikan dengan dikeluarkannya surat keputusan Menteri Pertanian.Nomor : 275/kpts/Sr.120/M/7/2005 tentang Pelepasan bengkuang kota Padang sebagai varietas unggul di sana disebutkan bahwa bengkuang Kota Padang memiliki keunggulan produktifitas tinggi,umur ganjah, umbi besar, rasa umbi manis, tekstur umbi renyah, kulit umbi mudah dilepas dari dagingnya dan mampu beradaptasi dengan baik didataran rendah.

Biasanya bengkuang dinikmati dalam bentuk olahan rujak atau asinan yang tentunya menyegarkan. Selain itu bengkuang dapat diolah sebagai makanan pembuka appetizer seperti dibuat salad yang dipadukan dengan bahan pangan lainya, misalnya dibuat salad udang, salad bangkok, dan lain sebagainya. Bengkuang dapat pula diolah dalam bentuk sayur maupun puding, namun, banyak orang yang hanya menikmati benkuang dalam bentuk segar karena airnya terasa manis dan menyegarkan.

Olahan lain yang dapat dibuat dari bengkuang diantaranya yaitu, pikel bengkuang keripik bengkuang dan manisan bengkuang.Namun pikel,kerip ik dan manisan belum dikenal oleh banyak oarang.

Piksel bengkuang merupakan salah satu olahan dari bengkuang yang difermentasiakan didalam larutan garam 15-20%. Selama fermentasi mikroba tahan asam akan tubuh menghasilkan asam, rasa dan aroma kahas pikel. Garam yang dilarutkan akan berdifusi kedalam jaringan bahan sehingga jaringan menjadi asin dan cairan yang berada didalam jaringan akan mengalir kedalam larutan garam membawa berbagai macam zat gizi sehingga laruatan garam menjadi media tumbuh bagi mikroba tahan garam. Pikel bengkuang ini memang belum banyak tersedia di pasaran.

Sebenarnya cukup banyak olahan yang bisa dihasilkan oleh bengkuang sebagai bahan dasar kuliner.Namun dibutuhkan kreatifitas dari pedagang bengkuang bagaimana mereka dapat membuat sesuatu yang unik dan beda dalam tawaran produk kepada konsumen sehingga dapat memperluas market share terhadap jenis usaha ini.

Berkaca pada keadaan saat ini,penjualan bengkuang dipasaran cukup memprihatinkan hal ini terlihat dari keadaan penjual bengkuang di pasar-pasar tradisional dan dipinggir-pinggir jalan terutama di jalan Air Tawar didepan kampus Universitas Negeri Padang yang hampir selalu terlihat sepi pembeli dan dengan dagangan yang banyak dan terkadang sudah tidak segar lagi. Walaupun sudah terbuktinya kualitas dari bengkuang Padang tersebut tetapi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat penjualan buah bengkuang itu sendiri. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan kebanyakan dari masyarakat sudah bosan dengan memakan bengkuang langsung sebagai buah segar tampa diolah menjadi bentuk produk yang lain yang lebih memuaskan selera konsumen,dan juga image bengkuang sendiri di masyarakat dianggap sebagai buah yang tidak komersil dan kurang eksklusif jika dibandingkan dengan buah-buah lokal dan impor lainya yang terpajang manis di supermarket atau toko-toko buah di kota Padang.

Salah satu pejalan kaki Roni (32) yang kebetulan membeli satu ikat bengkuang mengaku, hanya membeli bengkuang karena istrinya sedang hamil. “Kalau tidak darurat, mungkin saya tidak beli,” terangnya. Roni mengaku, sebagai warga Padang dia hampir tidak pernah lagi makan bengkuang, sejak menginjak remaja. “Bosan kalau makan buah saja, tapi kalau dibuat dalam bentuk lain, mungkin saya suka,” harapnya. Sama halnya dengan Mirna (25), warga asal Jakarta ini mengaku tak begitu suka bengkuang. Dan memilih membeli oleh-oleh di pasar modern dan mall. “Bengkuang itu tidak komersil, makanya saya tidak suka,” tandasnya. Penjualnya saja, lanjut Mirna, sangat minim dan tidak dipoles secara apik oleh pemerintah setempat. “Kalau ingin bengkuang tetap diminati, kemaslah sesuai kemajuan teknologi. Kalau perlu drop ke mall-mall,” pungkasnya.(february 20,2008 Padang News.)

Oleh karena itu dibutuhkan suatu ide yang cerdas bagaimana bengkuang dapat diolah menjadi produk yang lebih bervariasi yang mempunyai nilai jual dan ekonomis yang lebih tinggi sehingga minat masyarakat terhadap bengkuang kembali tergugah dan dapat memenuhi selera dan permintaan pasar. Dimana untuk meningkatkan penjualan pedagang dapat meluaskan situasi pemakaian dan pengolahan produk yaitu dengan mempengaruhi pengetahuan konsumen dalam pengenalan inovasi produk utama yang secara khas akan memerlukan upaya yang besar dari pedagang mengenai tawaran yang baru yang akan diberikan kepada konsumen

Potensi bengkuang yang cukup besar di kota Padang sebagai lahan bisnis yang menguntungkan akan dapat berkembang jika pengolahan bengkuang ini dapat dilakukan oleh pedangan bengkuang sebagai peluang bisnis yang lebih menjanjikan dibandingkan hanya menjual bengkuang sebagai buah segar saja. Melihat situasi pasar di kota Padang yang cukup stabil dan tingkat kunjugan wisatawan yang terus diupayakan oleh pemerintah dimana pada tahun 2008 ini Dinas pariwisata kota Padang menargetkan sebanyak 1.423.823 wisatawan yang mencangkup 25.888 wisatawan asing dan 1.397.936 wisatawan lokal yang naik 4,5 persen dari tingkat kunjugan wisatawan tahun 2007 sebesar 1.417.422 orang disamping masyarakat kota Padang sendiri yang jumlahnya hampir mencapai 1.000.000 jiwa sebagai target pasar yang bisa diambil sebagai pasar sasaran dalam usahanya.

Untuk mengembangkan strategi usaha pedang bisa melakukan analisis pasar dengan melihat kekuatan usahanya dimana usaha bengkuang ini adalah usaha asli dari kota Padang dengan bahan baku bengkuang Padang yang kualitasnya sudah tidak diragukan lagi dan jika dilaksanakan dengan memberikan sentuhan budaya minang yaitu mendesain lokasi penjualan dengan dengan ciri khas Minangkabau akan memberikan nilai jual tersendiri bagi pengusaha karena target pasar yang juga masuk dalam usaha ini adalah para wisatawan yang tentu saja ingin menikmati sajian wisata kuliner yang disediakan yang berbahan dasar buah yang identik dengan kota Padang dengan suasana tradisional Minangkabau yang eksotik yang merupakan suatu sinergi yang sangat memikat hati. Melihat keadaan seperti itu pengusaha perlu mengambil tindakan dan melakukan strategi dengan menawarkan harga yang terjangkau dengan tetap mempertahankan kualitas produk adalah salah satu cara yang dapat dilakukan pedagang dalam menarik konsumennya, promosi yang baik juga akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat penjualan yang diharapkan, dengan melakukan iklan dimedia massa mampu mempromosikan produk kepada konsumen atau dengan bekerja sama dengan pemerintah atau instansi lainnya dalam memsosialisasikan bengkuang dan olahanhan kepada masyarakat dengan melakukan pameran mengenai bengkuang Padang untuk menarik minat masyarakat atau dapat ikut serta dilibatkan dalam alamat website dinas pariwisata kota Padang sebagai salah satu media yang sangat baik mengembangkan dan mempromosikan bengkuang Padang sebagai asset daerah. Sehingga kurangnya minat masyarakat terhadap bengkuang yang biasa langsung mereka santap dalam bentuk buah segar dapat terpuasakan dengan membuka peluang bisnis olahan kuliner dari bengkuang Padang.

Disini juga dibutuhkan peran serta dari Pemko Padang dalam menjaga existensi bengkuang sebagai salah satu ciri khas dan brand dari Kota Padang atau sebutan kota Padang sebagai kota Bengkuang hanya akan menjadi sejarah yang akan dikenang oleh anak cucu kita pada masa yang akan datang.Untuk dapat memajukan usahanya Pemko Padang dapat memberikan suatu pembinaan dan pemberian informasi bagaimana pedagang dapat memasarkan produknya dengan baik,melakukan analisis SWOT (Strenght,Weakness,Oportunities,and Treat) adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melihat situasi pasar yang sedang dimasuki dan bantuan dalam mempromosikan dan mendistribusikan produk mereka ketempat-tempat strategis yang dirasa mampu untuk meningkatkan penjualan.Penempatan lokasi yang tepat juga akan mempengaruhi penjualan pedagang bengkuang jika lokasi atau tempat jualan pedagang bengkuang ditata dengan apik dan dibuat semenarik mungkin dan diberi sentuhan arsitektur Minangkabau maka akan menarik bagi wisatawan untuk mengunjunginya yaitu dengan menggabungkan konsep souvenirshop dengan
mengedepankan konsep budaya Minangkabau sehingga akan memberikan kesan yang baik bagi citra industri bengkuang dan citra bengkuang itu sendiri di kota Padang.. Bahkan jika memungkinkan kegiatan promosi dan distribusi dapat dilakukan keluar daerah atau bahkan ke luar negri.Dalam pengembangannya Pemko Padang dapat memberikan bantuan moril dan financial kepada pedangang bengkuang untuk kemajuan usahanya.

Selama ini usaha kecil,menengah UKM dikenal menghadapi keterbatasan atas akses ke sumber dana,akses pasar,minimnya keterampilan dan teknologi serta masih lemahnya status hukum sebagai lembaga informal.Dengan melihat kondisi pedagang bengkuang kota Padang yang sebagian besar mengalami masalah kekurangan dana dalam melakukan pengembangan usahanya merupakan salah satu kendala kurang berkembangnya komodoti bengkuang di kota Padang.Disini dalam mendapatkan dana segar selain harapan bantuan secara financial dari pemerintah hal yang dapat dilakukan oleh padagang bengkuang dalam mendapatkan modal bagi kemajuan usahanya adalah selain dari modal sendiri yang dikeluarkan,wirausaha bengkuang perlu mengenali berbagai alternative pembiayaan usaha yang ada.Beberapa alternatif sumber dana bagi wirausaha yang kita kenal selama ini bias berupa modal sendiri,investor individu,perbankan (baik yang konvensional maupun pola syariah),perusahaan modal ventura,mitra usaha,perusahaan leasing,factoring(anjak piutang),rumah gadai sampai bursa saham,tergantung jenis alternatif yang mana yang dapat diusahakan.

walaupun dimulai hanya dari Usaha Kecil Menengah jika prosesnya dilakukan dengan benar maka akan mendatangkan keuntungan bagi para pedagang dan daerah kota Padang pada khususnya karena produk olahan dari bengkuang tersebut dapat menjadi produk lokal yang menjadi produk unggulan dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat dan dapat mendukung perkembangan sektor pariwisata dari wisata kuliner yang ditawarkan kepada para wisatawan dari produk olahan bengkuang tersebut.

Minggu, 27 April 2008

Remaja meninggalkan Adat Minangkabau

Judul di atas barangkali sebuah paradoks. Namun sebagai sebuah paradoks, ada unsur kebenaran di dalamnya. Nilai-nilai adat, budaya Minangkabau yang bersendikan kepada syarak dan Al Quran sudah ditinggalkan sebagain besar para remaja dan anak muda.

Banyak anak muda tidak lagi mengetahui tentang peraturan adat ataupun pengetahuan adat Minangkabau. hal ini sangat disayangkan sekali, karena orang muda tersebut yang seharusnya melestarikan dan meneruskan budaya dan tradisi Minangkabu. Anak muda seperti orang Minang yang telah kehilangan jati dirinya. Mereka tidak lagi paham makna “ereang je gendeang” dengan raso jo pareso”. Ada beberapa indikasi dari paparan tersebut. Berkeliaran di malam hari dengan pasangannya misalnya. Atau di pantai padang, di saat adzan magrib berkumandang, masih tidaks edikit pasangan muda mudi atau bergerombolan menikmati sunset. Itu salah satu bukti begitu jauhnya nilai-nilai agama dan adat bergeser bahkan nyaris hilang ditelan perkembangan zaman. Pada tahun-tahun ini, pemerintah di tiap kabupaten dan kota menggalakkan sektor pariwisata.

Sayang masih ada tempat yang dijadikan sebagai spot yang menunjukkan kebobrokan masyarakat dan bertentangan dengan adat minangkabau. Seharusnya kita bisa mencontoh Bali sebagai destinasi wisata internasional. Mereka masih bisa menjaga nilai-nilai tradisi dan budaya lokal. Bahkan kedua aspek tersebut dijadikan aset pariwisata.

Bisakah daerah kita berlaku demikian? Tergantung pada masyarakatnya. yang jelas sebagai generasi muda hendaknya bersadar diri dan bangkit dari keterlenaan. Remajalah yang harus mengembalikan nilai-nilai tradisi yang sudah mulai hilang. remajalah yangs eharusnya menjaga kehormatan sebagai orang Minang. Kalau bukan remaja, siapa lagi yang akan “mambangkik batang tarandam”?

Jika generasi muda bisa mengimplementasikan adat basandi syarak,syarak basnadi kitabullah, maka daerah ini bisa memperkenalkan pariwisata dengan andalan wisata alam dan agama dan budayanya.

Pantai Padang

KOTA Padang terletak di pinggir pantai Pulau Sumatera. Karena itu, meski berudara cukup panas, rata-rata antara 30 sampai 32 derajat celcius, toh tak membuat wisatawan enggan berjalan kaki menyusuri jalanan dalam kota.

Apalagi wisatawan asing, terutama yang berasal dari Belanda, gemar berjalan kaki menikmati objek-objek wisata di sekitar Pondok dan pelabuhan Muaro. Lantaran, gedung-gedung berupa bangunan tua yang terdapat di sekitar Pasa Mudiak, Pasa Gadang, Tanah Kongsi, sampai ke kawasan pelabuhan Muaro itu, rata-rata adalah peninggalan nenek moyang mereka yang pernah menjajah negeri ini berabad lampau.

Kota Padang sebagai ibukota provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu pintu gerbang bagi tamu yang datang menggunakan jalur udara. Kota Padang memiliki banyak objek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Selain bangunan tua peninggalan Kompeni Belanda, wisata pantai kota Padang juga tak

kalah menariknya dibanding daerah lain. Seperti, Pantai Air Manis dengan lagenda Batu Malin Kundangnya, Pantai Taman Nirwana, Pantai Bungus, Pantai Pondok Carolina, pasir Jambak dan lain-lain. Sedangkan wisata lainnya juga ada, sebut saja misalnya Taman Siti Nurbaya, Taman Hutan Raya Bung Hatta (Tahura), Panorama Sitinjau Laut, dan sebagainya.

Sedangkan wisata pantai yang justru terletak di dalam kota Padang yang tak kalah menarik ialah Pantai Padang. Jika menikmati objek wisata pantai di Kota Padang, seperti pantai Air Manis dan pantai Carolina, kendaraan harus mendaki tanjakan yang terjal, menaiki perbukitan. Namun jika ingin mengunjungi objek wisata Pantai Padang sangatlah mudah. Karena terletak hanya beberapa meter saja dari pusat kota, maka akses ke pantai cukup dekat. Bahkan bisa ditempuh dengan berjalan kaki beberapa menit saja. Pantai Padang yang memanjang dari utara ke selatan, memiliki hamparan laut nan biru dengan deburan ombak yang bergulung, sementara di kejauhan terlihat beberapa pulau dengan pasirnya yang menawan.

Keindahan dan deburan ombak Pantai Padang akan terasa lebih nikmat jika menyempatkan diri untuk singgah di kios atau warung penjual gorengan makanan laut yang memang banyak terdapat di sana. Begitu juga dengan panggang jagung muda dan pisang bakar yang banyak dijual orang di pinggir pantai. Dengan beberapa lembar uang ribuan, makanan tersebut sudah bisa dipesan dan dinikmati bersama orang terkasih atau bersama keluarga sambil duduk di kursi, dibawah tenda yang tersedia, sembari memandang ke lautan lepas Samudera Hindia.

Suasana Pantai Padang akan terasa lebih menarik kala hari mulai beranjak senja. Saat mentari mulai tenggelam dan menyisakan sunset yang menerangi langit di ufuk barat. Dan memang, kala senjalah saat yang paling ramai dikunjungi ketimbang pagi maupun siang hari. Sementara itu, iringan sepeda motor dan mobil yang dikendarai muda-mudi terlihat berseliweran hanya untuk menikmati indahnya sunset. Di tepi pantai, gerombolan anak muda bertelanjang dada terlihat asyik bermain bola pantai sambil menghabiskan waktu. Begitu juga dengan para penyuka parasailing dan selancar, terlihat asyik “menggauli” ketinggian ombak Pantai Padang.

Berbagai aktifitas anak muda tumpah pada saat senja menjelang. Pantai Padang ke arah muara, terlihat sekumpulan anak muda tengah asyik bermain basket dan bercengkrama sesamanya. Tak jauh dari sana, penjual telur asin dan talua katuang (telur penyu) disinggahi para pembeli yang ingin merasakan telur yang konon berkhasiat bagus untuk kesehatan itu. Arena taman bermain pun menjadi tempat wajib disinggahi oleh anak-anak yang sengaja datang bersama orangtuanya. Begitu juga halnya dengan kios-kios wisata kuliner yang khusus menyediakan aneka makanan laut dan rujak buah yang terletak tidak jauh dari pintu masuk pantai, selalu siap melayani pengunjung.

Tak Nyaman

Amat disayangkan, bahwa keindahan Pantai Padang akhir-akhir ini mulai dirusak oleh pemandangan yang kurang sedap ulah segelintir oknum masyarakat yang sengaja mengambil keuntungan secara tak beretika dari para pengunjung. Banyak pengamen jalanan yang tiba-tiba menghampiri pengunjung, meminta uang dengan paksa. Begitu juga ke arah utara Pantai Padang. Banyak oknum masyarakat yang terdiri para preman, menjual minuman botol, lantas seenaknya memaksa pengunjung untuk membeli minuman dengan harga yang ditetapkan hampir dua atau tiga kali lipat dari harga resmi.

Pemandangan seperti itu kini nampaknya semakin menjadi-jadi saja. Telah banyak yang jadi korban, namun segan melapor. Seperti dialami sepasang muda-mudi yang mengaku berasal dari luar Sumbar, sebut saja Romi dan Yuli. Pasangan ini diperas habis-habisan oleh oknum preman saat asyik duduk menikmati deburan ombak. “Hanya beberapa menit saja duduk di sini, sudah habis uang saya Rp 15.000,- hanya untuk membayar pengamen yang datang silih berganti, meminta uang dengan memaksa,” keluhnya waktu itu.

Banyaknya oknum masyarakat yang memanfaatkan situasi, memeras pengunjung, adalah sangat disayangkan. Karena Pantai Padang merupakan salah satu objek wisata yang sudah diplot masuk ke dalam agenda Visit Indonesia Year (VIY) 2008. Jika keindahan Pantai Padang tercemar oleh ulah oknum seperti itu, maka pengunjung pasti jera dan trauma, lantas enggan untuk datang lagi. Dampaknya, tentu saja akan berpengaruh terhadap pemasukan keuangan daerah.

Pada tahun kunjungan wisata, VIY 2008 ini, sangat diharapkan peran aktif dari pihak Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya bekerjasama dengan aparat keamanan untuk lebih menertibkan objek-objek wisata yang ada. Agaknya, sudah saatnya mengoptimalkan fungsi Polisi Wisata, yang kini sudah ada guna memelihara keamanan dan kenyamanan pengunjung, terutama dari gangguan para ‘orang-bagak’ yang gemar ‘memalak’ itu. Agar objek-objek wisata kita kian hari semakin ramai. Bukannya justru dijauhi.

Sabtu, 26 April 2008

Answered

Memang salah satu dari tugas yang kami emban untuk mengharumkan daerah Minangkabau adalah dengan menyambut para tamu dari luar daerah yang datang ke Kota Padang Kota tercinta ini dan hal ini bukannya tidak memberikan pengaruh apa-apa bagi perkembangan pariwisata di Kota Padang pada khususnya dan bagi masyarakat luar yang menginjakkan kakinya di Kota Padang tapi hal tersebut akan memberikan implikasi yang positif bagi kemajuan pariwisata Ranah Minang dan bagi para tamu-tamu penting baik dari dalam maupun dari luar negri bahwa kedatangan mereka di respon baik dengan sambutan senyuman yang tulus dan sapaan yang hangat dari perwakilan pemuda dan pemudi di Ranah Minang yang tentu saja mencerminkan perilaku masyarakat MinangKabau yang santun dan berbudi luhur dan itu pasti akan memberikan feed back yang baik dari tamu-tamu penting tersebut bagi daerah kita dalam tujuan kedatangannya.
Secara psikologis dan emosi para tamu tersebut akan merasa senang dan merasa sangat dihargai oleh seluruh elemen masyarakat Kota Padang melalui perwakilannya dari UDA dan UNI Kota Padang.Apabila tamu penting tersebut merasa puas berada di Kota Padang maka kemungkinan besar mereka akan menceritakan pengalaman mereka dengan orang-orang terdekat,rekan kerja bisnis mereka dan bahkan mungkin di forum yang lebih luas secara mereka adalah orang-orang penting yang mempunyai pengaruh yang besar di masyarakat dan berita baik itu akan sangat mungkin tersebar lebih luas lagi melalui individi-individu yang sudah mendapatkan informasi mengenai pengamalan tamu penting tadi di Kota Padang yang terus secara continue tersebar seperti sebuah virus maka dari itu akan timbul minat mereka untuk juga datang berkunjung ke Ranah Minang selain juga ingin menikmati pesona alam MinangKabau yang sudah sangat terkenal sebelumnya khususnya ke Kota Padang karena Kota Padang adalah Gerbang Wisatanya Sumatera Barat.dan seperti yang telah kita ketahui bahwa promosi yang paling efektif dalam memasarkan sesuatu adalah melalui promosi “mouth to mouth” yang pada awalnya telah dilakukan oleh UDA dan UNi Kota Padang demi kemajuan dunia pariwisata dan nama baik Minangkabau dengan masyarakatnya yang berbudaya.
Selain itu kami juga ikut andil dalam kegiatan-kegiatan pemerintahan lainnya serta kegiatan sosial dimasyarakat seperti mengikuti kampanye anti rokok sedunia bersama ibu Muthia Fauzi Bahar dan para ibu-ibu PKK Kota Padang dan staff pemerintahan lainnya,pemberian bantuan dan santunan bagi masyarakat yang terkena bencana alam Ombak pasang,Mengadakan jualan pabukoan pada bulan ramadan yang lalu yang seluruh keuntungannya kami serahkan untuk anak yatim piatu serta mengundang anak yatim tersebut buka puasa bersama Uda dan UNI Kota Padang yang bekerja sama dengan Plaza Andalas.
Itu adalah sebagian dari kegiatan-kegiatan yang telah kami lakukan dan kami pun maklum bahwa tidak semua masyarakat mengetahui eksistensi kami sebagai muda mudi yang ikut peduli pada lingkungan sosial di masyarakat tapi kami telah mencoba berbuat sesuatu yang berarti dan bermamfaat bagi masyarakat banyak dan demi tanah kelahiran kami ini.Jikapun ada kekurangan-kekurangan dalam prosesnya mungkin adalah kesalahan dari kami karena tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini.
Dan untuk itu saya mengajak kepada seluruh muda mudi Kota Padang Sebagai generasi cerdas untuk dapat ikut bergabung dalam Wadah aspirasi dan kreatifitas Uda Uni Kota Padang “Jelas Beda”..untuk ikut bersama-sama kami membangun pariwisata dan kemajuan daerah kita disegala bidang.
Cause there’s always be the first time in everything we do,jika belum mencoba maka kita tidak akan pernah tahu.Mari mulai lebih mencintai budaya dan pariwisata Minangkabau

Materilineal yang Saling Menghargai

Matrilineal itu Saling Menghargai

Masalah kawin cerai sudah menjadi masalah biasa di negri kita walaupun bercerai itu adalah suatu hal yang dibenci oleh Allah S.W.T tapi masih diizinkan namun tetap dilakukan oleh pasangan suami istri di Indonesia. Fenomena itulah yang kerap ditayangkan di infotainment tanah air yang tiada habisnya membahas masalah kawin cerai di kalangan selebritis kita.
Perceraian pada akhirnya akan menimbulkan permasalahan baru, beberapa diantaranya adalah hak pengasuhan anak yang bahkan melibatkan komisi perlindungan anak. Selain itu perceraian juga akan mempengaruhi mental serta kepribadian sang anak di masa depannya kelak.

Sebenarnya berkaca kepada hal itu, sungguh beruntung kita yang tinggal di Ranah Minangkabau dengan budaya “Adat Basabdi syarak,Syarak Basandi Kitabullah” menggunakan sistem kekerabatan Matrilineal. Sistem perkawinan Matrilineal ini bersifat Eksogami yaitu suami tidak mengikuti suku istri dan begitu sebaliknya istri juga tidak mengikuti suku suaminya. Dalam perkawinan bersifat eksogami ini status seorang istri sama dengan status suaminya terlepas dari status suami sebagai imam dan kepala keluarga yang mengakibatkan seorang istri tidak selalu bergantung kepada suaminya. Seorang suami bukanlah pemegang kuasa atas anak dan istrinya.
Urusan ekualitas antara laki-laki dan perempuan sebenarnya tidak cuma diwujudkan dalam perkawinan saja. Dalam pergaulan pun, kita dituntut bisa saling menghargai tanpa memandang gender.

Khusus bagi para cowok, justru rasa respek terhadap kaum hawa bersifat mutlak. Paling tidak dalam keseharian kita bisa mewujudkan rasa kepatutan itu pada ibu. Bukankah dalam agama Islampun sebuah kisah Rasulullah nabi besar muhammad S.A.W,seorang sahabat pernah bertanya kepada rasul,”Siapakah yang lebih aku sayangi di antara kedua orang tuaku wahai Rasulullah”, Rasulullah menjawab “Ibumu” sampai 3x, barulah setelah itu rasul menjawab”Ayahmu” pada pertanyaan yang sama keempat kalinya.
Begitu juga dengan penguasaan terhadap harta dalam sistem kekerabatan Matrilineal. Harta benda di Minangkabau berada di bawah penguasaan kaum Ibu karena secara fisik laki-laki memiliki tubuh yang kuat dibandingkan dengan kaum ibu.
Kendati demikian, untuk menjaga harmonisasi hubungan antara pria dan wanita, keduanya harus saling menghormati. Tidak ada yang boleh merasa berkuasa atas satu sama lainnya.
Semestinya kita bersyukur dan berbangga hidup sebagai masyarakat Minangkabau dengan”Adat Basandi Syarak,Syarak Basandi Kitabullah”. Dengan sistem kekerabatan matrilineal yang kita miliki, kita bisa saling menghargai apalagi falsafah itu merupakan perpaduan yang saling melengkapi antara agama dengan adat yang bersinergi dalam kehidupan manusia sebagai pedoman dan ajaran dalam menjalani hidup. (Dari berbagai Sumber)

Oleh Rolly-IUUKP Jelas Beda!!