Sabtu, 01 Mei 2010

MASA DEPAN MEREKA MASA DEPAN INDONESIA

Indonesia Raya, negeri elok permai yang kaya akan hasil bumi dan terbentang luas dari ujung Sabang sampai Merauke.Dengan perekonomian yang terus berkembang mantan Macan Asia ini terus berbenah dan memperbaiki diri diberbagai aspek kehidupan. Namun sangat disayangkan dalam proses pencapaian tersebut salah satu faktor yang menjadi salah satu penentu kemakmuran suatu Negara dalam menyongsong era globalisasi belum terselesaikan, anak jalanan adalah fenomena yang seakan terus muncul dan menjadi PR bagi pemerintah Indonesia untuk harus segera dicari jalan keluarnya. Banyak anak-anak diluar sana yang kurang beruntung ,bertahan memperjuangkan hidup untuk sesuap nasi demi menyambung hidup. Dikota-kota besar seperti di Kota Padang contohnya akan dengan mudah kita temui anak anak dengan usia sekolah di jalan raya,baik sebagai pengamen penjual asongan atau penjual Koran dipingir jalan-jalan utama di setiap perempatan jalan.

Itulah potret masa depan Indonesia nasib anak-anak yang seharusnya menjadi penerus cita-cita perjuangan bangsa harus terabaikan karena minimnya kepedulian dari pemerintah dan masyarakat terhadap nasib mereka sehingga hak-hak mereka sebagai warga Negara untuk menikmati pendidikan seakan tidak diakui sama sekali padahal dengan jelas disebutkan dalam UUD 1945 pasal 34 bahwa Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.Walaupun pemerintah sudah memiliki program-program dalam perlindungan anak-anak terlantar tersebut namun nampaknya tidak memberikan hasil yang memuaskan dalam penyelesaian masalah sosial pada anak di Indonesia.


Sebenarnya dapat kita lihat juga bahwa sebagian dari anak-anak terlantar tersebut masih memiliki keluarga tetapi karena masalah ekonomi yang tidak bisa terselesaikan dan kebutuhan yang semakin meningkat mereka rela membiarkan anak-anak mereka turun ke jalanan dan meninggalkan pendidikan disekolah demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga,sungguh disayangkan karena banyak dari anak-anak tersebut mempunyai keinginan untuk terus melanjutkan sekolah dan memiliki kemampuan dan potensi untuk dikembangkan,kita pun belum boleh berbangga karena apa yang kita miliki dengan kemampuan atau prestasi yang pernah diraih karena mereka pun bisa meraih seperti apa yang kita dapatkan jika mereka mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkarya.


Anak-anak jalanan rentan terhadap kejahatan,orang-orang yang tidak bertanggung jawab sering memanfaatkan mereka untuk kepentingan pribadi,bocah-bocah lugu itu diperas tenaganya,diperlakukan semena-mena,bahkan menjadi korban kejahatan seksual dari orang-orang yang tidak bermoral,sungguh miris tapi itulah potret anak-anak jalanan mereka tidak punya suara untuk melawan,tidak punya suara untuk meminta didalam kehidupan yang semakin individualis.jika disuruh memilih merekapun tidak mau hidup menjadi anak jalanan,mereka bermimipi untuk hidup disebuah rumah yang asri serta didampingi oleh ayah dan ibu yang membimbing mereka dengan segala keceriaan didalam sebuah keluarga utuh dan bahagia, mereka ingin bersekolah seperti teman2 sebaya mereka yang lain belajar dan bercanda bukannya banting tulang dalam kondisi hujan dan panas untuk bertahan dari dunia yang tidak bersahabat bagi mereka.Jika terus seperti ini kapan akan terciptanya masyarakan adil dan makmur yang setiap upacara bendera selalu dibacakan yaitu dalam UUD 1945 alinea ke keempat.


Anak-anak terlantar sangat dekat dengan kemiskinan untuk mengurangi angka kemiskinan pemerintah perlu meningkatkan kepedulian dengan melaksanakan program program yang telah dibuat dengan maksimal, kemiskinan membuat anak-anak di Indonesia tidak mendapatkan pendidikan yang layak sebagai salah satu faktor penentu masa depan mereka yang juga menjadi penentu masa depan bangsa Indonesia selanjutnya.


Perlu kita sadari sebenarnya masalah anak-anak terlantar tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja tetapi juga perlu diatasi dengan adanya kerja sama secara terkoordinir antara pemerintah instansi atau lembaga-lembaga peduli masalah sosial serta seluruh komponen di tengah masyarakat.kita mungkin telah melihat berbagai kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi masalah sosial tentang anak-anak terlantar tetapi program tesebut tidak dijalankan secara berkesinambungan dan maksimal sehingga apa yang menjadi program pemerintah tersebut hanya menjadi tren pada saat tertentu saja contohnya seperti OTA(orang Tua Asuh) yang hanya menjadi salah satu program pemerintah yang pelaksanaannya kian meredup ditelan masa.


Oleh sebab itu untuk kedepannya penangganan masalah sosial pada anak tersebut hendaknya dilaksanakan secara berkelanjutan melalui pengembangan program dan perencanaan yang matang. Aksi Peduli Sosial Sedekah Infak dan Zakat perlu kita tingkatkan sebagai sarana yang dapat mempererat silaturahmi antar sesama disamping melanjutkan dan meningkatkan peran program-program pemerintah seperti Orang Tua Asuh, Sekolah Gratis, Rumah Asuh dan lain sebagainya sebagai wadah yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak terlantar demi kemajuan hidup dan masa depan mereka dan demi kemajuan seluruh anak-anak Indonesia sehingga bangsa kita bisa menjadi bangsa yang cerdas dan tidak lagi bergantung kepada Negara lain.Untuk Indonesia yang mandiri, adil dan makmur sesuai dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia yang Berbhineka Tunggal Ika.

Tidak ada komentar: