Sabtu, 01 Mei 2010

MASA DEPAN MEREKA MASA DEPAN INDONESIA

Indonesia Raya, negeri elok permai yang kaya akan hasil bumi dan terbentang luas dari ujung Sabang sampai Merauke.Dengan perekonomian yang terus berkembang mantan Macan Asia ini terus berbenah dan memperbaiki diri diberbagai aspek kehidupan. Namun sangat disayangkan dalam proses pencapaian tersebut salah satu faktor yang menjadi salah satu penentu kemakmuran suatu Negara dalam menyongsong era globalisasi belum terselesaikan, anak jalanan adalah fenomena yang seakan terus muncul dan menjadi PR bagi pemerintah Indonesia untuk harus segera dicari jalan keluarnya. Banyak anak-anak diluar sana yang kurang beruntung ,bertahan memperjuangkan hidup untuk sesuap nasi demi menyambung hidup. Dikota-kota besar seperti di Kota Padang contohnya akan dengan mudah kita temui anak anak dengan usia sekolah di jalan raya,baik sebagai pengamen penjual asongan atau penjual Koran dipingir jalan-jalan utama di setiap perempatan jalan.

Itulah potret masa depan Indonesia nasib anak-anak yang seharusnya menjadi penerus cita-cita perjuangan bangsa harus terabaikan karena minimnya kepedulian dari pemerintah dan masyarakat terhadap nasib mereka sehingga hak-hak mereka sebagai warga Negara untuk menikmati pendidikan seakan tidak diakui sama sekali padahal dengan jelas disebutkan dalam UUD 1945 pasal 34 bahwa Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.Walaupun pemerintah sudah memiliki program-program dalam perlindungan anak-anak terlantar tersebut namun nampaknya tidak memberikan hasil yang memuaskan dalam penyelesaian masalah sosial pada anak di Indonesia.


Sebenarnya dapat kita lihat juga bahwa sebagian dari anak-anak terlantar tersebut masih memiliki keluarga tetapi karena masalah ekonomi yang tidak bisa terselesaikan dan kebutuhan yang semakin meningkat mereka rela membiarkan anak-anak mereka turun ke jalanan dan meninggalkan pendidikan disekolah demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga,sungguh disayangkan karena banyak dari anak-anak tersebut mempunyai keinginan untuk terus melanjutkan sekolah dan memiliki kemampuan dan potensi untuk dikembangkan,kita pun belum boleh berbangga karena apa yang kita miliki dengan kemampuan atau prestasi yang pernah diraih karena mereka pun bisa meraih seperti apa yang kita dapatkan jika mereka mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkarya.


Anak-anak jalanan rentan terhadap kejahatan,orang-orang yang tidak bertanggung jawab sering memanfaatkan mereka untuk kepentingan pribadi,bocah-bocah lugu itu diperas tenaganya,diperlakukan semena-mena,bahkan menjadi korban kejahatan seksual dari orang-orang yang tidak bermoral,sungguh miris tapi itulah potret anak-anak jalanan mereka tidak punya suara untuk melawan,tidak punya suara untuk meminta didalam kehidupan yang semakin individualis.jika disuruh memilih merekapun tidak mau hidup menjadi anak jalanan,mereka bermimipi untuk hidup disebuah rumah yang asri serta didampingi oleh ayah dan ibu yang membimbing mereka dengan segala keceriaan didalam sebuah keluarga utuh dan bahagia, mereka ingin bersekolah seperti teman2 sebaya mereka yang lain belajar dan bercanda bukannya banting tulang dalam kondisi hujan dan panas untuk bertahan dari dunia yang tidak bersahabat bagi mereka.Jika terus seperti ini kapan akan terciptanya masyarakan adil dan makmur yang setiap upacara bendera selalu dibacakan yaitu dalam UUD 1945 alinea ke keempat.


Anak-anak terlantar sangat dekat dengan kemiskinan untuk mengurangi angka kemiskinan pemerintah perlu meningkatkan kepedulian dengan melaksanakan program program yang telah dibuat dengan maksimal, kemiskinan membuat anak-anak di Indonesia tidak mendapatkan pendidikan yang layak sebagai salah satu faktor penentu masa depan mereka yang juga menjadi penentu masa depan bangsa Indonesia selanjutnya.


Perlu kita sadari sebenarnya masalah anak-anak terlantar tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja tetapi juga perlu diatasi dengan adanya kerja sama secara terkoordinir antara pemerintah instansi atau lembaga-lembaga peduli masalah sosial serta seluruh komponen di tengah masyarakat.kita mungkin telah melihat berbagai kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi masalah sosial tentang anak-anak terlantar tetapi program tesebut tidak dijalankan secara berkesinambungan dan maksimal sehingga apa yang menjadi program pemerintah tersebut hanya menjadi tren pada saat tertentu saja contohnya seperti OTA(orang Tua Asuh) yang hanya menjadi salah satu program pemerintah yang pelaksanaannya kian meredup ditelan masa.


Oleh sebab itu untuk kedepannya penangganan masalah sosial pada anak tersebut hendaknya dilaksanakan secara berkelanjutan melalui pengembangan program dan perencanaan yang matang. Aksi Peduli Sosial Sedekah Infak dan Zakat perlu kita tingkatkan sebagai sarana yang dapat mempererat silaturahmi antar sesama disamping melanjutkan dan meningkatkan peran program-program pemerintah seperti Orang Tua Asuh, Sekolah Gratis, Rumah Asuh dan lain sebagainya sebagai wadah yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak terlantar demi kemajuan hidup dan masa depan mereka dan demi kemajuan seluruh anak-anak Indonesia sehingga bangsa kita bisa menjadi bangsa yang cerdas dan tidak lagi bergantung kepada Negara lain.Untuk Indonesia yang mandiri, adil dan makmur sesuai dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia yang Berbhineka Tunggal Ika.

Sabtu, 19 Desember 2009

Universitas Bung Hatta Masuk Papan Atas





Universitas Bung Hatta Masuk Papan Atas

Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah X (Sumbar, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau) Prof. DR. Ir. Bujang Rusman mengatakan, selaku perpanjangan tangan DIKTI di daerah, tugas Kopertis adalah membina Perguruan Tinggi Swasta (PTS) hingga suatu saat kondisinya sama atau melebihi Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

"Apabila tidak bisa dibina, ya dibinasakan saja," kata Bujang Rusman kepada sejumlah wartawan usai acara ucap janji dan pemasangan uniform
mahasiswa Akper Nabila Padang Panjang Angkatan ke-5, pertengahan pekan lalu di Padang Panjang.

Bujang menyebutkan, saat ini jumlah PTS dibawah binaan Kopertis Wilayah X sebanyak 230 buah, dengan 700 program studi dan 90 ribu
mahasiswa. Dari jumlah sebanyak itu, ternyata yang masuk kategori papan atas (bagus) hanya 10 % saja. Sedangkan 90 % lagi masuk kategori
papan tengah (sedang) dan papan bawah (jelek).

Diantara PTS yang berhasil masuk kategori papan atas itu adalah Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, Universitas Sahid Internasional Batam, Universitas Putra Batam, STKIP PGRI Padang, Politeknik Caltex, Unbari dan Universitas Dinamika Bangsa Jambi.
Berita: Universitas Bung Hatta Masuk Papan Atas
"Diantara indikator sebuah PTS itu dikatakan baik adalah statusnya sudah terakreditasi, mampu mendapatkan berbagai dana hibah dan memiliki evaluasi program yang kontiniu. Dan yang terpenting lagi, masyarakat percaya kepada PTS tersebut," jelasnya.
Berita: Universitas Bung Hatta Masuk Papan Atas
Lalu sudah berapa banyak PTS yang dibinasakan oleh Kopertis Wilayah X? Menurut Bujang, sebenarnya yang membinasakan itu bukan pihaknya, melainkan masyarakat. Ketika masyarakat tak lagi percaya, itu artinya PTS itu harus dibinasakan dan Kopertis hanya menyarankan agar pengelola menutupnya.
Berita: Universitas Bung Hatta Masuk Papan Atas
"Sejauh ini yang ditutup (dibinasakan-red) belum ada PTS secara keseluruhan, melainkan program studi. Setidaknya ada 30-an program studi yang ditutup di Kopertis Wilayah X," terangnya.
Berita: Universitas Bung Hatta Masuk Papan Atas
Menurutnya, salah satu penyebab sebuah program studi tidak bisa berkembang lantaran pembukaannya tidak mempertimbangkan selera pasar. Banyak PTS yang membuka prodi yang ikut-ikutan, sehingga akhirnya satu persatu tumbang.
Berita: Universitas Bung Hatta Masuk Papan Atas
"Jangan latah buka program studi, lihat apa selera pasar dan cari yang spesifik. Akper Nabila ini misalnya, sebagai sebuah akademi yang sudah terakreditasi, ia bisa menjadi salah satu PTS yang maju dan mendapat kepercayaan dari masyarakat," pungkasnya. ( Sumber, Singgalang,25/05-09)

Jumat, 13 November 2009

Campus eduCation touRism of Bung Hatta University

Akhir-akhir ini ada wacana di lingkungan Universitas Bung Hatta, untuk dikembangkan sebagai tempat kunjungan wisata. Alasan yang mendasari wacana pengembangan kampus UBH untuk dijadikan sebagai objek wisata setidaknya karena lingkungan kampus terletak di pinggir pantai UBH dianggap sudah memiliki potensi dan prasyarat sebagai objek wisata, yaitu kenyamanan, aksesibilitas, dan atraktif.

Menurut Taufiq salah seorang mahasiswa Universitas Bung Hatta angkatan 2001, lingkungan kampus I UBH sekelilingnya sudah ditumbuhi pohon-pohon pinus yang yang menjadikan suasana yang asri dan sejuk serta nyaman dan tata bangunan yang cukup menarik dan atraktif bagi masyarakat, seperti pinggir pantai yang telah dipasangi krip pengaman dari abrasi serta menyaksikan latihan panjat tebing oleh Mapala Proklamator tiap sorenya . Sore-sore hari pantai Universitas Bung Hatta telah sering dijadikan tempat nongkrong dan santai-santai, serta hutan pinus yang sejuk dan asri.
Berita: Wisata Pendidikan Ala Kampus Universitas Bung Hatta
Ketika ditanya awal mula wacana ini muncul, Taufiq mengatakan, “Sebetulnya gagasan seperti ini sudah banyak yang melontarkan, karena kami sore-sore hari atau pada hari Minggu selalu ke pinggir pantai Universitas Bung Hatta, memandang matahari terbenam” katanya.
Berita: Wisata Pendidikan Ala Kampus Universitas Bung Hatta
Sebagai Tempat Wisata pendidikan
Berita: Wisata Pendidikan Ala Kampus Universitas Bung Hatta
Selama ini di Indonesia mungkin belum ada objek wisata dengan minat khusus pendidikan. Nah, inilah salah satu jenis wisata yang bisa dikembangkan oleh Universitas Bung Hatta, dalam rangka menjadikan UBH sebagai objek wisata. Menurut saya, nantinya jenis wisata yang akan dicoba untuk dikembangkan adalah jenis wisata yang berorientasi pada pendidikan. Sebagai institusi pendidikan tinggi swasta terkemuka dan terbesar di Indonesia, UBH mempunyai daya tarik tersendiri bagi para siswa, khususnya pelajar yang sedang duduk di bangku SMU dan para mahasiswa perguruan tinggi lain yang ingin melakukan studi banding.
Berita: Wisata Pendidikan Ala Kampus Universitas Bung Hatta
Untuk itu nantinya jika ada rombongan wisatawan pelajar yang melakukan studi wisata yang berkunjung ke kota Padang akan diusahakan juga untuk mengunjungi UBH. Di sini mereka dapat melihat-lihat beragam aktivitas mahasiswa UBH dalam rangka kegiatan belajar mengajar dan berkunjung ke berbagai fakultas yang ada di UBH. Selain itu mereka juga dapat melihat secara langsung mahasiswa yang melakukan demonstrasi kalau pas ada.
Berita: Wisata Pendidikan Ala Kampus Universitas Bung Hatta
Alasan lain untuk mengembangkan jenis wisata pendidikan ini secara lebih profesional, adalah dengan adanya Fakultas Perikanan dan Kelautan di Universitas Bung Hatta karena dengan adanya Fakultas ini, tentu bila ada kunjungan para pelajar ke Universitas Bung Hatta, mereka akan dapat didampingi secara langsung oleh para staf pengajar atau mahasiswa dan menjelaskan mengnai ekosisitim pesisir dn laut. Selama ini para pelajar yang berkunjung ke Padang, khususnya ke beberapa PTN/PTS dan fakultas-fakultas belum terkelola dengan baik. Bahkan menurut saya cenderung membuat pihak Universitas merasa kerepotan dan dirugikan karena harus mengeluarkan biaya untuk menyambut mereka dengan baik.
Berita: Wisata Pendidikan Ala Kampus Universitas Bung Hatta
Sepeda wisata
Berita: Wisata Pendidikan Ala Kampus Universitas Bung Hatta
Sebagai sarana penunjang untuk menjadikan kampus UBH sebagai tempat kunjungan wisata, pihak Universitas bekerja sama dengan KKB-Universitas Bung Hatta, mengadakan beberapa buah sepeda santai dengan menggandeng masyarakat sekitar sebagai operator atau guide berkeliling di kawasan. Salah satu hasil kerjasama itu berupa pengadaan sepeda yang bias disewakan wisatawan yang ingin jalan-jalan mengelilingi kampus UBH. Disisi lainpun Universitas Bung Hatta sendiri telah menunjukan kepedulian terhadap penambahan lapangan kerja dan pendapan masyarakat sekitar.
Dilihat dari bentuk dan ukurannya sepeda santai ini mempunyai bentuk yang artistik dan merupakan kendaraan yang ramah lingkugan.
Berita: Wisata Pendidikan Ala Kampus Universitas Bung Hatta
Dalam pengelolaanya nanti, sepeda santai ini bias saja disewakan dengan harga yang sangat murah misalnya saja Rp.2.000 per-jamnya. Menurut saya peminat sepeda santai ini akan sangat banyak, karena murah juga umumnya setiap orang bisa bersepeda.. Anda berminat?

Selasa, 06 Oktober 2009

My Luvly Campus After Earthquakes Sep 2009 in Padang




Gempa besar yang melanda Kota Padang beberapa waktu yang lalu, banyak menimbulkan kerusakan di beberapa lembaga perguruan tinggi di wilayah kota Padang. Lembaga itu meliputi perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta terkemuka di Sumatera Barat seperti Universitas Negeri Padang, Universitas Bung Hatta, Universitas Ekasakti / Akademi Akuntansi Indonesia dan Universitas Tamansiswa

Alat Labor Pecah

Kampus Universitas Bung Hatta (UBH) juga tidak luput dari “serangan” gempa. Namun kerusakan dan keretakan yang melanda kampus itu tidak terlalu parah dan tidak ada yang bangunan roboh akibat gempa kecuali alat-alat laboratorium dan komputer yang pecah dan rusak. Wakil Rektor II UBH Dr. Ir. Eni Kamal, M.Sc menjelaskan kondisi kampus UBH secara umum masih stabil dan tidak mengalami kerusakan cukup signifikan antara lain gedung tidak ada yang rusak dan lantai bangunan tidak ada yang retak. Eni Kamal juga mengatakan bahwa kampus ini dirancang untuk tahan terhadap gempa dan selama ini kampus UBH tidak mendapatkan masalah yang berarti akibat pengaruh gempa bumi.

“ Kondisi kampus UBH masih stabil dan tidak mengalami kerusakan yang cukup signifikan, ini disebabkan kampus ini dirancang khusus untuk tahan gempa. Selama ini kampus UBH tidak mendapatkan masalah yang berarti akibat pengaruh gempa.” kata Eni Kamal di gedung Rektorat Universitas Bung Hatta, Senin (17/9) lalu

Knowing about Earthquake

Earthquakes

One of the most frightening and destructive phenomena of nature is a severe earthquake and its terrible aftereffects. An earthquake is a sudden movement of the earth, caused by the abrupt release of strain that has accumulated over a long time. For hundreds of millions of years, the forces of plate tectonics have shaped the earth, as the huge plates that form the earth’s surface slowly move over, under, and past each other. Sometimes, the movement is gradual. At other times, the plates are locked together, unable to release the accumulating energy. When the accumulated energy grows strong enough, the plates break free. If the earthquake occurs in a populated area, it may cause many deaths and injuries and extensive property damage.

Know the Terms

Familiarize yourself with these terms to help identify an earthquake hazard:

Earthquake
A sudden slipping or movement of a portion of the earth’s crust, accompanied and followed by a series of vibrations.

Aftershock
An earthquake of similar or lesser intensity that follows the main earthquake.

Fault
The fracture across which displacement has occurred during an earthquake. The slippage may range from less than an inch to more than 10 yards in a severe earthquake.

Epicenter
The place on the earth’s surface directly above the point on the fault where the earthquake rupture began. Once fault slippage begins, it expands along the fault during the earthquake and can extend hundreds of miles before stopping.

Seismic Waves
Vibrations that travel outward from the earthquake fault at speeds of several miles per second. Although fault slippage directly under a structure can cause considerable damage, the vibrations of seismic waves cause most of the destruction during earthquakes.

Magnitude
The amount of energy released during an earthquake, which is computed from the amplitude of the seismic waves. A magnitude of 7.0 on the Richter Scale indicates an extremely strong earthquake. Each whole number on the scale represents an increase of about 30 times more energy released than the previous whole number represents. Therefore, an earthquake measuring 6.0 is about 30 times more powerful than one measuring 5.0.

Take Protective Measures

Before an Earthquake

The following are things you can do to protect yourself, your family, and your property in the event of an earthquake:

  • Repair defective electrical wiring, leaky gas lines, and inflexible utility connections. Get appropriate professional help. Do not work with gas or electrical lines yourself.
  • Bolt down and secure to the wall studs your water heater, refrigerator, furnace, and gas appliances. If recommended by your gas company, have an automatic gas shut-off valve installed that is triggered by strong vibrations.
  • Place large or heavy objects on lower shelves. Fasten shelves, mirrors, and large picture frames to walls. Brace high and top-heavy objects.
  • Store bottled foods, glass, china, and other breakables on low shelves or in cabinets that fasten shut.
  • Anchor overhead lighting fixtures.
  • Be sure the residence is firmly anchored to its foundation.
  • Install flexible pipe fittings to avoid gas or water leaks. Flexible fittings are more resistant to breakage.
  • Locate safe spots in each room under a sturdy table or against an inside wall. Reinforce this information by moving to these places during each drill.
  • Hold earthquake drills with your family members: Drop, cover, and hold on!

During an Earthquake

Minimize your movements during an earthquake to a few steps to a nearby safe place. Stay indoors until the shaking has stopped and you are sure exiting is safe.

If you are Then:
Indoors Take cover under a sturdy desk, table, or bench or against an inside wall, and hold on. If there isn’t a table or desk near you, cover your face and head with your arms and crouch in an inside corner of the building.

Stay away from glass, windows, outside doors and walls, and anything that could fall, such as lighting fixtures or furniture.

Stay in bed – if you are there when the earthquake strikes – hold on and protect your head with a pillow, unless you are under a heavy light fixture that could fall. In that case, move to the nearest safe place.

Use a doorway for shelter only if it is in close proximity to you and if you know it is a strongly supported, loadbearing doorway.

Stay inside until shaking stops and it is safe to go outside. Most injuries during earthquakes occur when people are hit by falling objects when entering into or exiting from buildings.

Be aware that the electricity may go out or the sprinkler systems or fire alarms may turn on.

DO NOT use the elevators.

Outdoors Stay there.

Move away from buildings, streetlights, and utility wires.

In a moving vehicle Stop as quickly as safety permits and stay in the vehicle. Avoid stopping near or under buildings, trees, overpasses, and utility wires.

Proceed cautiously once the earthquake has stopped, watching for road and bridge damage.

Trapped under debris Do not light a match.· Do not move about or kick up dust.

Cover your mouth with a handkerchief or clothing.

Tap on a pipe or wall so rescuers can locate you. Use a whistle if one is available. Shout only as a last resort – shouting can cause you to inhale dangerous amounts of dust.

After an Earthquake

  • Be prepared for aftershocks. These secondary shockwaves are usually less violent than the main quake but can be strong enough to do additional damage to weakened structures.
  • Open cabinets cautiously. Beware of objects that can fall off shelves.
  • Stay away from damaged areas unless your assistance has been specifically requested by police, fire, or relief organizations.
  • Be aware of possible tsunamis if you live in coastal areas. These are also known as seismic sea waves (mistakenly called “tidal waves”). When local authorities issue a tsunami warning, assume that a series of dangerous waves is on the way. Stay away from the beach.

Image of a house that was damaged by an earthquake

Knowledge Check

Check your knowledge about what to do during an earthquake. For each question, choose answer A or B and circle the correct response. When you have finished, check your responses using the answer key.

What action should you take during an earthquake? The answer varies by where you are when an earthquake strikes. For each situation, pick the best course of action from the choices given.

  1. At home:
    1. Stay inside
    2. Go out to the street
  2. In bed:
    1. Stand by a window to see what is happening
    2. Stay in bed and protect your head with a pillow
  3. In any building:
    1. Stand in a doorway
    2. Crouch in an inside corner away from the exterior wall
  4. On the upper floor of an apartment building:
    1. Take the elevator to the ground floor as quickly as possible
    2. Stay in an interior room under a desk or table
  5. Outdoors:
    1. Run into the nearest building
    2. Stay outside away from buildings
  6. Driving a car:
    1. Stop the car in an open area
    2. Stop the car under an overpass
    sumber : FEMA

Senin, 05 Oktober 2009

Subhanallah!! (QS.17:16,17:58.........)



Mudah2an ini semua ujian bukan adzab, sebab memang negeri ini semakin hari banyak hamba2 Allah SWT yg semakin menjadi-jadi dalam berbuat maksiat. Kasus demi kasus maksiat kita lihat kita dengan diberbagai media. Miyabi, Century, Korupsi. Seolah kita hidup ini tanpa aturan bebas mau apa saja boleh tidak ada yg melarang. Mari kita bersama renungkan ayat-ayat Al Qur'an dibawah ini.

(QS. Al Israa’ ayat 16): “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”
(QS. Al Israa’ ayat 58): “Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”
(QS. Al Anfaal: 52): (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.


Ingat saudaraku kita diciptakan Allah SWT didunia ini agar kita semua beribadah pada Allah SWT bukan kepada selain Allah SWT. Apalagi bermaksiat dan melawan kehendak dan perintah Allah SWT.

Minggu, 04 Oktober 2009

Tips praktis menjaga keselamatan jiwa pada saat terjadi gempa

Secara refleks, gempa membuat panik. Segala ilmu, pengetahuan dan latihan bisa jadi bubar dalam sekejap. Padahal gempa sudah terjadi di Indonesia sejak manusia belum ada.

Manusia hidup di alam dan bersama alam. Mustahil mengingkarinya. Sudah sepatutnya kita pahami baik-baik dan sikapi secara bijaksana

Korban jiwa karena gempa lazimnya terjadi karena terkena runtuhan bangunan. Penyebab lain adalah sapuan gelombang tsunami. Penyebab sekunder adalah korban yang jatuh lantaran mobilisasi kepanikan massa yang bisa berupa tergencet, tertabrak, terinjak-injak dan sejenisnya.

Sekali lagi kita pahami, bahwa kita hidup di alam dan bersama alam. Kita mustahil mengingkarinya. Takut akan alam pun bukan tindakan bijaksana, lantaran manusia dianugrahi akal budi untuk belajar, arif, cerdik dan bijaksana.

1. Segera lari ke tempat terbuka, agar tak terkena reruntuhan bangunan. Tak perlu membawa barang berharga karena jiwa Anda lebih berharga. Sekalian berlatih untuk tawakal dan tak bersikap mengagungkan kebendaan. Jika Anda berada dalam gedung bertingkat, turun menggunakan tangga darurat dan jangan menggunakan lift.

2. Jika berada dalam radius jarak 5 km dari garis pantai, segera mencari tempat tinggi untuk menghindari sapuan tsunami. Jika Anda tak berada dalam radius tersebut, tak perlu ikut panik mencari tempat tinggi. Jika dalam waktu 30 menit setelah gempa terjadi tidak ada surut laut mendadak, maka biasanya tidak terjadi tsunami. Tsunami pasti didahului surut laut mendadak dan tak lebih dari 30 menit sejak gempa utama terjadi.

Beberapa saran untuk menyikapi gempa, yakni:

1. Pemahaman tentang gempa

2. Tanggap darurat bencana

3. Tata ruang yang antisipatif

Kita sikapi semua dengan tenang dan kritis. Tak perlu terpengaruh suara-suara yang belum tentu keluar dari pihak yang terpelajar dan mengerti gempa secara ilmiah. Justru kita semakin sadar akan kedigdayaan alam, kebesaran kuasa Tuhan yang menciptakan alam dan ketidakberdayaan manusia yang justru tampak dalam keangkuhan atas alam dan sesama manusia sendiri.

Jika gempa membuat Anda gusar, mungkin beberapa hal berikut bisa mengobati:

1. Keberadaan Indonesia di The Ring of Fire memunculkan gunung api yang menyuburkan tanah dan menjadi obyek wisata.

2. Lava hasil aktivitas tektonik jika merambat ke permukaan dan menembus jenis batuan tertentu bisa menghasilkan mineral-mineral berguna dan jenis-jenis logam berharga, seperti emas, perak dan tembaga.

3. Panas dari aktivitas vulkanisme menjadi “dapur” yang bagusbagi source rock hidrokarbon. Jika mengalir ke rongga tertentu, yang cocok sebagai reservoar, bisa kita tambang sebagai minyak dan gas.

Kembali pada diri kita masing-masing. Mau menyikapi gempa secara panik atau menyikapinya secara kritis, adalah pilihan yang terpulang kepada masing-masing individu. Satwa saja bisa dengan tertib pergi dari tempat yang rawan gempa dan bisa mencari tempat berlindung tanpa panik dan berdesak-desakan.